Erna Angelia dan Keluarga Desak Polres Kota Tangerang Pengembalian Mobil BMW yang Dicuri Debt Collector

SILET. CIPONDOH – Tragedi keguguran yang menimpa Erna Angelia, warga Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, akibat teror brutal dari puluhan debt collector, terus menjadi sorotan. Tidak hanya soal kehilangan anak dalam kandungan, keluarga juga menuntut pengembalian mobil BMW milik mereka yang dicuri secara paksa oleh para debt collector. Peter Budiman, suami Erna, tak bisa menyembunyikan kekecewaan dan kemarahannya.

“Kami tidak hanya kehilangan anak, tapi juga mobil kami dicuri di depan mata! Ini tidak bisa dibiarkan. Kami menuntut agar mobil BMW milik kami segera dikembalikan!” seru Peter dengan nada tegas saat diwawancarai, Kamis (03/10/2024).

Mobil tersebut disita oleh para debt collector setelah mendatangi rumah keluarga Peter secara kasar selama empat hari berturut-turut. Keterlambatan pembayaran selama satu bulan menjadi alasan mereka untuk melakukan tindakan brutal tersebut.

“Telat bayar satu bulan, mereka datang seperti penjahat, meneror istri saya sampai keguguran dan mencuri mobil kami. Dimana keadilan?” tambah Peter dengan amarah yang membara.

Setelah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencurian, mobil BMW tersebut kini disita sebagai barang bukti dan dititipkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rubasan). Namun, meskipun kasus sudah ditindaklanjuti oleh pihak berwenang, keluarga Peter belum mendapatkan kepastian kapan mobil mereka akan dikembalikan.

“Kami minta mobil kami segera dikembalikan! Itu hak kami, tidak ada alasan untuk menahan mobil itu lebih lama. Semua orang yang terlibat dalam gelar perkara yang menghalangi pengembalian barang bukti ini harus diproses secara hukum!” tegas Peter, semakin memperkuat tuntutannya.

Menurut Peter, tidak ada dasar hukum yang membenarkan penangguhan pengembalian mobil tersebut, apalagi setelah bukti jelas menunjukkan tindakan debt collector yang melanggar hukum.

“Penyitaan itu sah dilakukan jika memang ada alasan kuat, tapi dalam kasus ini, kami adalah korban. Tidak ada yang perlu ditunda, mobil kami harus segera dikembalikan,” lanjut Peter penuh semangat.

Peter juga menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan dengan adil, terutama bagi keluarga korban yang sudah menderita akibat tindakan para pelaku.

“Kami sudah dirugikan, istri saya keguguran karena teror ini. Apakah kami harus kehilangan hak kami juga atas mobil kami? Penegak hukum harus segera bertindak,” tambahnya dengan penuh harapan.

Keluarga korban terus mendesak agar proses hukum dipercepat, dan mobil BMW yang dicuri segera dikembalikan kepada mereka. Kasus ini telah menarik perhatian luas, tidak hanya karena tragedi keguguran yang dialami Erna, tetapi juga karena lambannya penegakan hukum dalam mengembalikan hak-hak keluarga yang dirugikan.

“Kami tidak akan berhenti sampai mobil kami kembali. Ini adalah hak kami, dan kami menuntut keadilan!” pungkas Peter dengan penuh keyakinan, menyerukan agar pihak berwenang segera bertindak tegas dalam menyelesaikan kasus ini.

(Ismail)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!