Lampung Selatan,Penasilet.com – Berdasarkan pantauan Media ini, ada dugaan pungli dalam mengikuti acara bimbingan manasik haji pada Hari Rabu Tanggal 17 Mei 2023 sebanyak 361 Calon Jamaah Haji (Calhal) yang mengikuti bimbingan manasik haji tersebut, Rabu (17/5/2023).
Acara tersebut di pusatkan di Aula Gedung PKK Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan itu, yang diselenggarakan dalam kurun waktu dua (2) hari yakni 16-17 Mei 2023.
Adapun kejanggalan dan terselubung, diduga acara tersebut jadi ajang bacakan (acara makan bersama terkait anggaran) dengan alih-alih jual beli rompi jaket haji (diduga pungli) se harga kisaran bervariasi ada yang Rp.200.000 dan Rp.300.000.
Saat Awak Media ini mewawancarai selesai menerima uang yang diduga pungutan liar (Pungli) dengan Alih-Alih jual beli Jaket Rompi Jamaah Haji dan diduga acara manasik haji tersebut menjadi Ajang Bacakan Bersama ditempat yang sama.
Oknum Kemenag Lamsel selaku Kasi Penyelenggara haji dan umroh dari Kemenag Lampung Selatan tersebut dalam pembenaran nya bahwa, “materi hari ini, adalah peraktek dan pengenalan alur pemberangkatan jamaah haji,” ungkapnya.
Lanjut dia, “dan ini sedang pembagian rombongan da regu. Pelaksanaan manasik haji di kabupaten itu di laksanakan dua (2) hari, khusus nya di lampung selatan.”
“Karena berdasarkan keputusan Dirjen penyelenggara haji dan umroh, memang diharus di laksanakan manasik haji, sebanyak dua (2) kali di kabupaten, dan delapan (8) kali di kecamatan,” paparnya.
Masih oknum Kemenag Lamsel katakan, “itu jaket rompi, perlengkapan jamaah haji, itu bukan bingkisan apa-apa, itu mereka (peserta jamaah haji) beli sendiri-sendiri, dan itu jaket rompi untuk perlindungan mereka di dalam pesawat, dan pada saat pelaksanaan di masjidil harom,” ujarnya.
Ditanya kisaran harga jaket rompi tersebut, Oknum Kemenag itu menyatakan pembenaran nya bahwa kisaran hanya Rp.100.000.00 (seratus ribu rupiah).
“Kisaran biaya jaket itu hanya seratus ribu, dan harapannya seperti harapan-harapan masyarakat lampung selatan, bahwa jamaah haji kita bisa melaksanakan seluruh rangkaian-rangkaian, seluruh ibadah haji nya, secara sempurna.”
“Dan dalam acara manasik haji ini enggak ada anggaran publikasi. Karena kami ini pelaksana, hanya di beri anggaran untuk biaya makan dan konsumsi jamaah saja, selebihnya tidak ada.”
“Boleh di tanya, pemateri itu tidak di beri honorer. Murni untuk jamaah haji, dan biaya publikasi itu juga tidak ada masuk SPJ, boleh di tanya, dan saya bisa bicara ini demi Alloh ya,” pungkas Oknum Kemenag Lampung Selatan.
Miris, karena biaya calon haji itu berkisaran Rp.60.000.000.00 (enam puluh juta rupiah) untuk keseluruhan kebutuhan jamaah haji.
Di ungkapkan oleh Warga Masyarakat Waysulan Lampung Selatan yang sedang mengantar orang tua nya yang enggan juga namanya di publikasikan, dia mengatakan bahwa, “enggak tahuu mas itu harga rompi jaket 200 ribu harga pas nya atau harga apanya saya kurang paham. dan sambil dagang kalei tuh.”
“Ya ibaratkan sambil menyelam minum air gitu, itukan enak,” kata narasumber sambil tertawa dengan mimik menggelikan.
Lanjut dia, “saya nganter orang tua dari Waysulan, ya bayar kursi pesawat dan keseluruhannya, kurang lebih 60 juta, selama disana (Arab Saudi) selama 40 hari katanya gitu.”
“Dan yang jelas biaya 60 juta itu, masalah keberatan atau tidaknya ya kita enggak bisa merinci sih, artinya karena kita enggak tahu, kemana itu larinya-larinya biaya tersebut,” tutupnya.
Dalam hal ini, belum ada Konfirmasi dari Kepala Kemenag Lampung Selatan terkait jual beli rompi jaket jamaah haji, sampai berita ini tetap di Terbitkan. (Red)