Cariu|Penasilet.com-Proyek rekontruksi jalan Pahae – Nyengcle Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor tak kunjung selesai, Jalan tersebut merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (PUPR) Kabupaten Bogor dikeluhkan para pengguna jalan sekitar proyek termasuk dari Desa Selawangi – Karyamekar, bahkan pihak BBWS pun mengeluhkan adanya proyek tersebut karena menghambat mobilitas pengangkut bahan material untuk pembangunan bendungan Cijurey.

Proyek jalan Betonisasi yang dikerjakan oleh, CV. Keisya Gigih Perkasa dan Konsultan pengawas PT. Angelia Oerip Mandiri dengan anggaran mencapai, Rp.1,796.000.000.(1,796 Miliar) hampir 2’miliar dari ABD Kabupaten Bogor.
Anehnya sudah jelas nampak dari papan kegiatan Nomor dan tanggal kegiatan SPMK. 620/A.108-08,3909/Ting-Jln/PPJJ.1/SPMK/DPUPR, Tgl 16 Oktober 2023, degan masa pengerjaan 75 hari kalender.
Hal tersebut menimbulkan banyak reaksi dari warga masyarakat sekitar yang jalur lalu lintasnya menggunakan jalan tersebut, Selain terganggu nya waktu perjalanan juga menimbulkan Debu yang pekat dari jalan tersebut karena ada sebagian jalan yang sudah di Cor sebagai Bantalan Betonisasi. Dan ahirnya jalan menjadi Ngebul saat dilalui kendaraan.
Menurut salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengaku tidak nyaman dan dirugikan, karena menurutnya dari waktu perjalanan menuju tempat kerja jadi terhambat sehingga sering lambat sampainya. Dan juga ngebulnya juga gak tahan bikin sesak Nafas.”Ujarnya.
Sementara dari pihak pelaksana lapanagn Nurjaman saat dikonfirmasi mengaku kesulitan untuk Corannya pesan 5 datang Dua Molen sehingga proses pengerjaan menjadi lambat.”Ungkap Nurjaman by telpon WhatsApp.
Dilain pihak Pengguna jalan yang lainnya menyebutkan Pihak PUPR harus bertanggung jawab karena ini proyek DPUPR yang seharusnya konsisten dan tahu Kualitas dan Kapasitas Perusahaan – CV yang mengerjakan proyek tersebut. Jangan setiap ada proyek warga yang dirugikan dari sisi waktu dan juga lingkungan menjadi kotor karena Debu jalan yang dibangun ini kan tidak ada kompensasi apapun ke warga sini.”ungkap salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya.(21/12).
Januardi Manurung salah seorang aktivis LSM – Gerhana Indonesia menyoroti hal tersebut menjadi sorotannya. Hampir di semua pembangunan yang jadi proyek Dinas PUPR Kabupaten Bogor bermasalah, selain menimbulkan reaksi dari warga sekitar dan juga pengguna jalan.”Tuturnya.
Lebih lanjut Januardi mengatakan. Nampak pekerjaan seperti mangkrak padahal jalan jalur Pahae – Nyengcle sangat Vital untuk warga Karyamekar – Selawangi karena jalan itu satu satunya akses warga yang lebih dekat untuk menuju tempat aktivitasnya.
Mungkin tidak sepenuhnya kesalahan pihak PUPR tapi harusnya Dinas PUPR Kabupaten Bogor selektif untuk menentukan pemenang Tender proyek yang di kerjakan , seperti memperhatikan Perusahan yang akan mengerjakan. jangan asal , karena kedekatan / relasi dengan gampangnya diloloskan sebagai pemenang tender. Dan ahirnya bermasalah.”Tukas Januardi Manurung Ketua DPK LSM – Gerhana Indonesia.|mco














