Foto: Tangkapan layar video Instagram @jaksapedia
JAKARTA,Penasilet.com – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menilai proyek pengadaan Chromebook di era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah menimbulkan kerugian negara yang sangat besar. Bahkan, ia menyebut kerugian tersebut masuk kategori total loss alias hilang tanpa manfaat berarti.
“Kerugian dari proyek Chromebook ini adalah total loss. Bukan hanya karena perencanaannya bermasalah, tapi juga karena ada dugaan pertemuan-pertemuan yang sarat kepentingan. Manfaat yang dijanjikan pun jauh dari harapan,” tegas Boyamin dalam pernyataannya diunggah akun Instagram @jaksapedia pada Senin (9/9/2025).
Menurut Boyamin, program pengadaan laptop untuk sekolah yang menghabiskan anggaran hampir Rp 10 triliun seharusnya menjadi investasi strategis dalam mendukung transformasi digital pendidikan. Namun realitas di lapangan justru berbanding terbalik. Banyak perangkat tidak digunakan optimal, bahkan sebagian sekolah tidak mampu mengoperasikan secara efektif akibat keterbatasan infrastruktur dan sumber daya.
“Ini menunjukkan lemahnya perencanaan. Laptop mahal dibeli, tapi tidak ada kesiapan jaringan, listrik, hingga pelatihan guru. Akhirnya, barang ada tapi manfaat minim. Inilah yang kami sebut kerugian nyata bagi negara,” lanjutnya.
MAKI juga mendesak aparat penegak hukum untuk tidak berhenti pada audit administratif semata, melainkan menelusuri dugaan adanya praktik kolusi dan kepentingan kelompok tertentu dalam proses pengadaan. Boyamin menekankan, jika ada indikasi korupsi, maka pihak-pihak yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban hukum.
“Jangan sampai kasus ini hanya menjadi catatan buruk dalam sejarah pendidikan kita. Dengan anggaran hampir Rp 10 triliun, seharusnya anak-anak bangsa mendapat kualitas pembelajaran yang lebih baik, bukan justru kerugian negara,” pungkas Boyamin. “(Red)”.
Editor: Tamrin