BLORA,Penasilet.com – Kepolisian Resor (Polres) Blora, Jawa Tengah, segera menertibkan aktivitas pertambangan minyak ilegal di wilayahnya menyusul insiden ledakan sumur ilegal yang menewaskan tiga orang di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Minggu (17/8/2025).
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Blora dan Polda Jawa Tengah untuk memperketat pengawasan terhadap sumur-sumur ilegal yang masih beroperasi.
“Sudah kami bicarakan dengan Bupati dan akan dikoordinasikan dengan Polda. Penertiban sumur-sumur masyarakat ini akan lebih ditingkatkan kembali,” ujarnya, kepada media, Senin (18/8/2025).
Polisi masih melakukan penyelidikan awal. Empat saksi dari warga sekitar telah dimintai keterangan, sementara pemilik sumur belum diperiksa. Selain itu, Polres Blora juga menggandeng tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng untuk penyelidikan lanjutan, namun kedatangan tim menunggu api benar-benar padam.
“Kalau api sudah berhasil dipadamkan, insyaallah tim Labfor akan datang ke lokasi,” jelas Kapolres.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyayangkan masih maraknya aktivitas sumur ilegal. Ia menilai hal itu ironis, mengingat pemerintah pusat segera menerbitkan Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur legalisasi sumur rakyat.
“Lahannya memang milik warga, tetapi sumur ini belum legal. Apalagi lokasinya di belakang rumah warga, seharusnya memperhatikan keamanan dan keselamatan,” tegas Arief.
Insiden ledakan itu menewaskan tiga orang, melukai dua warga dengan luka bakar serius, termasuk seorang balita. Arief berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar masyarakat lebih berhati-hati.
“Saya imbau masyarakat menahan diri dulu. Segera urus izin sesuai Permen ESDM No.14. Kalau sudah ada izin, silakan beroperasi, supaya aman dan sesuai aturan,” tutupnya.”(TiM/Red)”.
Editor: Tamrin
