Lombok Timur – Permasalahan pembayaran proyek pengaspalan jalan di Desa Karang Baru Timur, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, memunculkan kritik tajam terhadap Kepala Desa setempat yang dinilai mengabaikan tanggung jawabnya.
CV Putri Diana Jaya, yang mengerjakan proyek talut dan pengaspalan pada tahun 2024 di desa tersebut mengaku masih belum menerima pembayaran lunas atas pekerjaan yang telah selesai.
Direktur CV Putri Diana Jaya, Jamaludin yang di dampingi Manajernya Gupran menilai Pemdes Karang Baru Timur harus bertanggung jawab menyelesaikan kewajiban keuangan sesuai kontrak yang di sepakati di awal.
”Lebih 20 kali kami menemui Kadesnya, mau 2 tahun sudah kami di janjikan malah sekarang nomer saya di blokir,” jelas jamaludin.
”Kemarin terahir kades itu nelpon, dia marah-marah dan minta saya laporkan dia ke Polisi,” tutupnya.
Pak gupran, General Manajer CV Putri Diana Jaya, menyampaikan bahwa masih ada tunggakan sebesar Rp 37 juta, dimana dari jumlah ini, Rp 35 juta merupakan hutang proyek yang belum dibayar oleh pihak desa, sementara Rp 2 juta merupakan hutang pribadi kepada direktur CV tersebut.
”Kesepakatan kami bersama Pemdes Karang Baru Timur untuk proyek itu senilai 80 juta, itu pengerjaan jalan tani dan jalan dusun tembus ke kebun dengan panjang 300 meter,” tutup Gupran.
”kami sudah beberapa kali bersilaturahmi ke Pemdes Karang Baru Timur namun sampai hari ini belum bisa di temui,” kata Gufran.
Sedangkan Gupran mengatakan “MoU kami dengan Pemdes, Pengerjaan proyek di desa itu sepanjang 300 meter, 200 meter di jalan kampung menuju kebun dan 100 meter di jalan usaha tani,” lanjutnya gupran.
”Kami sudah mendatangi kantor desa untuk menagih, tetapi bendahara desa mengklaim administrasi proyek tahun 2024 sudah selesai dan tidak ada kewajiban pembayaran yang belum tuntas,” ungkapnya.
Sikap Kepala Desa Karang Baru Timur ini sangat disayangkan karena kontrak kerja sudah diselesaikan oleh CV. Putri Diana Jaya sesuai kontrak, namun pembayaran tidak dipenuhi sesuai kesepakatan di MoU.
”kami menagih hutang itu karena itu hak kami, dan kami juga memiliki likuiditas perusahaan yang harus segera di selesaikan,” lanjutnya.
”kami membuka diri pada pihak manapun untuk membangun kerja sama, karena kami mengedepankan Kualitas untuk menjaga kepercayaan perusahaan dengan rekan kerja kami,” tutupnya.
Dari kelalaian Pemdes Karang Baru Timur ini membuat CV. Putri Diana Jaya mengalami kerugian puluhan juta dan membuat pihak perusahaan tidak lagi percaya kepada Pemdes Karang Baru Timur.
Sedangkan Bendahara Desa Karang Baru Timur mengatakan proyek pengerjaan pengaspalan jalan yang di lakukan oleh CV Putri Diana Jaya sudah selesai di bayarkan tahun 2024 lalu dengan menggunakan anggaran termin Pertaman.
”untuk jalan usaha tani yang 100 meter nilainya Rp61.071.000 juta dan jalan tani dari dusun ke kebun dengan panjang 200 meter nilainya Rp115.883.000 juta sehingga jumlah totalnya Rp176.954.000 juta dan semuanya itu sudah kami serahkan ke pak kades untuk di bayar ke CV Putri Diana Jaya tahun 2024,” kata bendahara Desa Karang Baru Timur saat di temui di ruang kerjanya pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Ditempat terpisah, Kades Karang Baru Timur saat di konfirmasi lewat pesan WhatsApp terkait sisa hutang proyek tersebut, dia menanggapi dengan santai, dan menganggap itu hanya hutang biasa.
Terimakasih atas komfirmasi, kaitannya dengan masalah sisa hutang inysaallah pasti di kembalikan cuman kita nunggu keuangan ada dulu,maaf ya hutang wajib dselsai kan. Ungkapnya.
Editor :ZQ