SURABAYA,Penasilet.com – Kasus perundungan (bullying) kembali mencoreng dunia pendidikan. Seorang siswa kelas 4 SDN Ketabang 1 Surabaya bernama Ahmad menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya sejak kelas 3 SD. Ironisnya, guru yang seharusnya melindungi justru diduga ikut melakukan tindakan diskriminatif.
Orang tua Ahmad menuturkan, putranya telah mengalami bullying fisik dan psikis yang berat. Salah satu insiden paling parah terjadi ketika Ahmad diajak berkelahi di kamar mandi hingga kacamatanya pecah. Namun, yang lebih menyakitkan, guru bernama Kiki justru memperburuk keadaan.
“Salah seorang guru ibu Kiki, meminta siswa untuk tidak berteman dengan Ahmad dan mengatakan bahwa Ahmad akan melaporkan ke orang tuanya jika disentuh sedikit saja,” ungkap orang tua Ahmad saat ditemui awak media, Kamis (18/9/2025).
Akibat tekanan tersebut, Ahmad kini menolak untuk kembali ke sekolah. Orang tuanya menuntut keadilan dan mendesak pihak sekolah segera mengambil langkah tegas agar kasus ini tidak berlarut.
Ketika dikonfirmasi, Kepala SDN Ketabang 1 Surabaya, Anna, enggan memberikan jawaban resmi. Ia hanya meminta awak media untuk datang langsung ke kantornya. Hingga kini, belum ada tindakan jelas dari pihak sekolah terkait kasus ini.
Kasus bullying di SDN Ketabang 1 Surabaya ini memantik keprihatinan publik. Masyarakat menilai sekolah wajib bertanggung jawab penuh atas keamanan dan kenyamanan siswa, serta menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam praktik perundungan, termasuk oknum guru.
“(YLD)”.