*Oknum Pegawai Lapas Sampit Diduga Terlibat Pungli dan Penipuan, Kasusnya Viral di Media Sosial*

PALANGKARAYA,Penasilet.com – Seorang pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berinisial MFI alias Muhammad Faisal, menjadi sorotan publik setelah video yang dibuatnya sendiri viral di media sosial. Dalam video tersebut, Faisal mengklaim dirinya sebagai korban fitnah terkait dugaan pungutan liar (pungli) dan penipuan yang melibatkan dirinya. Rabu, (19/2/2025).

Kasus ini bermula ketika video yang menampilkan Faisal beredar luas di berbagai platform media sosial dan grup WhatsApp. Dalam video tersebut, Faisal mengaku difitnah dan menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam praktik pungli atau penipuan di Lapas Sampit.

Namun, berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Kotim, ditemukan bukti transaksi transfer uang tunai ke rekening Faisal dengan nominal bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Kasat Reskrim Polres Kotim, Iptu Yudi Hertanto, mengonfirmasi bahwa saat ini Faisal masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

“Penyidik masih melakukan pengembangan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut agar dugaan pungli tersebut bisa dituntaskan secepatnya. Kami akan tetap bekerja semaksimal mungkin,” ujar Iptu Yudi.

Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi dan korban, Faisal diduga meminta sejumlah uang kepada keluarga narapidana dengan janji akan memindahkan narapidana tersebut ke Lapas dengan fasilitas lebih baik, seperti Lapas di Kalimantan Barat. Namun, setelah uang diserahkan, pemindahan yang dijanjikan tidak terealisasi. Beberapa narapidana bahkan hanya dipindahkan ke Lapas di Palangka Raya, bukan ke Lapas yang dijanjikan.

Salah satu keluarga korban mengungkapkan, “Kami dimintai sejumlah uang oleh oknum pegawai Lapas tersebut, namun keluarga kami yang masih berada di Lapas Sampit Kotim tidak berpindah-pindah juga. Ada pun yang berpindah tempat, bukan ke Lapas Kalbar, tapi hanya dipindahkan ke Lapas Kota Palangkaraya.” Ucapnya.

Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, membenarkan adanya dugaan praktik pungli yang melibatkan pegawainya. Meldy menegaskan bahwa pihaknya telah sering menerima laporan terkait janji-janji palsu yang dibuat oleh Faisal.

“Oknum pegawai saya tersebut telah sering membuat janji-janji palsu, bahkan saya pun difitnahnya pula,” tegas Meldy.

Meldy juga menambahkan bahwa video yang dibuat oleh Faisal di akun TikTok-nya telah menimbulkan dampak negatif dan menyebabkan dirinya harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Video-video viral yang dilontarkan oleh oknum pegawai Lapas di akun TikTok-nya yang bernama Muhammad Faisal telah berdampak pada saya, sehingga saya pun harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Meldy melalui sambungan telepon.

Upaya konfirmasi kepada Faisal oleh beberapa awak media mendapatkan respons yang kurang kooperatif. Salah satu wartawan lokal bahkan dituding tidak profesional oleh Faisal melalui pesan WhatsApp. Menanggapi hal tersebut, Kepala Perwakilan Media Pena Silet menyatakan.

“Tugas saya sebagai seorang penulis hanya mencari informasi dan klarifikasi terkait adanya informasi yang kami terima. Jika Anda tidak terima, silakan buat laporan.” Tegasnya.

Kasus ini telah memicu perhatian luas dari masyarakat dan pihak berwenang. Saat ini, proses penyelidikan dan penyidikan masih terus berjalan. Pihak Polres Kotim berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secepat mungkin dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat akan mendapatkan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Meldy Putera berharap agar nama baiknya dapat dipulihkan dan menegaskan komitmennya untuk terus melakukan razia rutin di Lapas guna mencegah praktik-praktik ilegal.

“Saya berharap agar nama baik saya bisa dipulihkan kembali,” tegasnya.

*Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, terutama di lingkungan pemasyarakatan yang seharusnya menjadi tempat pembinaan bagi para narapidana.*

Penulis: irawatie/Ira
Editor: Tamrin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!