Apresiasi Inovasi di Jabar, BSKDN Minta Pemprov Tetap Perhatikan Peringkat IGA

  • Bagikan

Penasilet.com Bandung – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengapresiasi inovasi yang dicetuskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Meski begitu, BSKDN tetap meminta jajaran Pemprov Jabar terus memperhatikan peringkatnya pada gelaran Innovative Government Award (IGA).

 

Demikian disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat melakukan audiensi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, Jumat (27/1/2023).

 

IGA merupakan ajang tahunan yang digelar BSKDN Kemendagri untuk memberikan penghargaan kepada daerah terinovatif. Melalui ajang ini diharapkan ekosistem inovasi di lingkup pemerintah daerah (Pemda) dapat terus terbangun.

 

Lebih lanjut Yusharto mengatakan, Provinsi Jabar telah menyandang predikat sebagai provinsi terinovatif selama 5 tahun berturut-turut sejak 2018 hingga 2022 dalam ajang IGA. “Kami mengapresiasi dengan sangat tinggi kinerja dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena dari catatan kami dari tahun 2018 sampai 2022 tidak ada satu tahun pun yang tidak menjadikan Jawa Barat tidak terinovatif,” ungkapnya.

 

Meski demikian, berdasarkan data yang dikantongi Yusharto, Provinsi Jabar tidak selalu menempati peringkat pertama. Dari 34 provinsi, kata dia, Jabar berhasil menempati peringkat pertama sebagai provinsi terinovatif hanya pada tahun 2018 dan 2019. Selanjutnya, pada tahun 2020 menempati peringkat ketujuh, tahun 2021 peringkat keempat, dan tahun 2022 menempati peringkat kelima.

 

Yusharto berpesan agar Pemprov Jabar tidak terlena dengan prestasi yang telah dicapai. Dengan begitu, peringkatnya sebagai provinsi terinovatif pada gelaran IGA dapat terus ditingkatkan ke arah yang lebih baik.

 

“Kita perlu terus mengupayakan perubahan ke arah yang lebih baik, mungkin saja provinsi sudah bagus, tapi wilayah binaannya baik kabupaten maupun kota perlu terus didorong untuk meningkatkan inovasinya,” jelasnya.

 

Yusharto juga mengimbau kabupaten maupun kota di Provinsi Jabar agar tidak ragu untuk berinovasi dan mendaftarkan inovasinya ke pemerintah pusat melalui BSKDN. Dirinya berharap, seluruh kabupaten dan kota di Jabar yang semula berstatus kurang inovatif menjadi lebih inovatif.

 

“Kita coba turun bersama (berkolaborasi) untuk menjadikan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat ke depannya tidak ada lagi yang kurang inovatif, tetapi semuanya inovatif,” tandasnya.

 

Sumber : Puspen Kemendagri

 

( Teh’Nena )

Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!